Kamis, 08 Desember 2016

"People say that Paris is the city of love, but for me, New York deserves the tittle more. It's impossible not to fall in love with the city like it's almost impossible not to fall in love in the city." - Raia, The Architecture of Love

Ika Natassa

"A spark of idea for a story sometimes comes from the simple act of observation." - Raia, The Architecture of Love
Ika Natassa

"A kiss should be personal, not a mandatory public event." - Raia, The Architecture of Love

-Ika Natassa

"A girl can never go wrong with a little black dress."
- Ika Natassa, The Architecture of Love

Rabu, 02 November 2016

When You Need to Know How Much I love You



Aku sudah masuk dalam bilangan usia yang menuntut banyak keputusan-keputusan yang sebagian besar akan menjadi keputusan permamen. Keputusan yang akan membawa pengaruh besar untuk masa depan, dan sepertinya, kamu menjadi satu keputusan terbesar pertamaku saat ini. Namun, di tengah keputusanku, aku sedang tersesat.

Aku sedang buta arah. Aku pikir aku tahu kemana aku berjalan, namun

Kamis, 22 September 2016

Surat untuk Bapak: Selamat Ulang Tahun



Pagi ini langit Thailand sangat cerah, Pak. Mataharinya menyilaukan, tapi hangat.
Saya hampir terlambat datang ke sekolah karena terlalu nyaman tidur dibalut selimut tebal pinjaman sekolah.

Bapak apa kabar? Semoga Bapak sehat, bapak akan senang lihat saya disini gemukan,  masih banyak kan orang percaya itu ukuran bahagia? Are you happy anyway?

Sugeng tanggap warsa nggih, Pak. Selamat ulang tahun. Entah ini sudah ke berapa belas kali

Kamis, 08 September 2016

A Brief Lovely Night Concert



Gue masih sangat menikmati lantunan demi lantunan lagu yang dinyanyikan band Danish-soft rock ini. Tapi dibandingkan dengan menikmati konser Michael Learns to Rock malam ini, gue masih lebih menikmati momen kebersamaan gue dengannya, laki-laki yang saat ini ada di samping gue. Gue masih selalu nggak percaya bagaimana dia bisa sangat meluangkan waktu, terbang dari kota yang tidak pernah tidur itu, kesini, ke Solo, hanya untuk menemani gue menonton konser MLTR. Gue tiba-tiba jadi teringat dengan siapa gue hampir datang ke konser ini.
image source: hercampus.com, edited by me

“Aku pernah baca ekspektasi bisa membunuh kesenangan. It’s even said that expectation is the root of all disappointments. Kadang hidup lebih menyenangkan saat kita tidak punya ekspektasi apa-apa. Whatever happens is neither good nor bad. It just happens.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
image source: we heart it, edited by me.


“Toko buku itu kayak surga kecil. … And don’t you just love the heterogeneity of bookstores? Toko buku itu bukti nyata bahwa keragaman selera bisa kumpul di bawah satu atap tanpa harus saling mencela. … Bookstores are the least discriminative place in the world.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
credit : owner , edited by me


“This is another thing that travel does to you. The sheer joy of laughing freely with a complete stranger. Just because laughing is a pretty good idea at the moment.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)

Senin, 05 September 2016

“Well, who doesn’t hate Jakarta anyway.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)


“Aku nggak. …Karena di Jakarta, semua orang berada in the state of trying. Trying to get home, trying to get to work, trying to make money, trying to find a better sale, trying to stay, trying to leave, trying to work things out. Karena itu, buatku, Jakarta itu a labyrinth of discontent. Dan semua orang, termasuk aku dan kamu, setiap hari berusaha untuk keluar dari labirin itu. The funny thing is, ketika kita hampir berhasil menemukan pintu keluar labirin ini tapi malah ketemu hambatan lagi, pulling us back into the labyrinth, kita justru senang karena nggak perlu tiba di titik nyaman. It’s the hustle and bustle of this city that we live for. Comfort zone is boring, right?” – Aldebaran Risjad, Critical Eleven (Ika Natassa)

Selasa, 30 Agustus 2016

“Isn’t it funny that sometimes the best conversations are the ones that lead to nowhere? Ketika percakapan itu sendiri cukup gregetnya untuk jadi main act. Bukan sekedar opening act atau foreplay seperti biasanya.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
“Travel is a remarkable thing, right? Di pesawat, di bus, di kereta api, berjalan kaki, it somehow brings you to a whole other dimension more than just physical destination.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
“…karena setiap aku diam, my mind would  start to wander to places I don’t want it to wander to. Mempertanyakan makna hidup, tujuan hidup ini sebenarnya mau ngapain, apakah aku sudah melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai manusia pada umur segini…”- Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
“I’m one of those weird people who loves airport. There’s just something liberating yet shooting about it.”  - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
Did I mention that I actually hate flying? Aku suka bandara tapi aku benci terbang. Bukan masalah terbangnya, tapi ,masalah menyerahkan nasib di tangan orang lain selama berada di dalam pesawat dan tidak bisa kemana-mana.” - Tanya Baskoro, Critical Eleven (Ika Natassa)
image source : pinterest, edited by me.

Senin, 02 Mei 2016

My Goodreads: A Very Yuppy Wedding

Judul buku: A Very Yuppy Wedding

Penulis: Ika Natassa

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Keempat: Desember 2008

Tebal: 288 halaman, softcover

ISBN - 13: 978-979-22-3181-6

The life of a business banker is 24/7, dan bagi Andrea, banker muda yang tengah meniti tangga karier di salah satu bank terbesar di Indonesia, rasanya ada 8 hari dalam seminggu. Power lunch, designer suit, golf di Bintan, dinner dengan nasabah, kunjungan ke proyek debitur, sampai tumpukan analisis feasibility calon nasabah, she eats them all. Namun di usianya yang meninjak 29 tahun, Andrea mungkin harus mengubah prioritasnya, karena sekarang ada Adjie, the most eligible bachelor in banking yang akan segera menikahinya. So she should be smiling, right? Not really. Tidak di saat ia harus memilih antara jabatan baru dan pernikahan, menghadapi wedding planner yang demanding, calon mertua yang perfeksionis, target bank yang mencekik, dan ancaman denda 500 juta jika ia melanggar kontrak kerjanya. Dan tidak ada Manolo Blahnik atau Zara atau Braun Buffel yang bisa memaksanya tersenyum di saat ia mulai mempertanyakan apakah semua pengorbanan karier yang telah ia berikan untuk Adjie tidak sia-sia, ketika ia menghadapi kenyataan bahwa tunangan sempurnanya mungkin berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri. Welcome to the world of Andrea Siregar, the woman with the most rational job on the planet as she is making the most irrational decisions in her own personal life
Kembali lagi aku menulis blog setelah sebelumnya aku bilang aku kembali juga dari kesibukan skripsi. Alright, A Very Yuppy Wedding merupakan novel pertama Ika Natassa yang diterbitkan. Well, so far I know "Underground" was written first, hanya saja Underground justru baru secara resmi dilahirkan untuk dinikmati para pembaca. Novel pertama terbit, tapi justru aku baca setelah aku menamatkan Antologi Rasa, Divortiare dan Critical Eleven-nya kak Ika di kumpulan cerpen bertajuk Autumn Once More. Aku sampai susah payah cari reader yang bersedia menjual bukunya yang edisi lama karena menurutku, gambar di sampulnya sangat representatif untuk judulnya. A ton of sticky notes with thousands reminders in it. It's super interesting. Well, seperti di buku-buku yang sebelumnya aku baca, pengkarakteran dan setting di novel ini masih sama, seputar banker's life, a young banker's life.

Banyak yang meninggalkan kritikan tentang ini di beberapa review dan situs resmi Goodreads,