Lalu kita mulai mengenal, bertatap, tertawa, berjalan, dan akhirnya menangis, tapi hanya aku yang menangis
Coba kamu tengok lagi, sepertinya ada sebait kisah yang belum kita selesaikan
Setiap permulaan pasti ada akhir
Belum kita akhiri semuanya, atau sudah kamu anggap berakhir?
Kecewa itu memang terlambat, datang saat di akhir, bukan, bukan di akhir
Aku bilang kan belum ada akhir
atau sebaiknya kita akhiri dengan kepergian? atau cukup hanya saling membisu batu, mengirim cerita pada daun, menangisi basahnya hujan?
Kita anak manusia, sangguplah seharusnya bicarakan semua, melebihi nyaringnya tong kosong, beriaknya air, semillir angin
hanya untuk sebuah, satu buah hanya satu, AKHIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar